Budidaya jeruk (Citrus sinensis) merupakan salah satu usaha pertanian yang menguntungkan karena jeruk memiliki permintaan pasar yang tinggi dan dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai produk seperti jus, selai, dan minyak esensial. Tanaman jeruk tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis, dengan suhu ideal antara 25-30°C dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Jeruk membutuhkan tanah yang subur, gembur, dan memiliki pH antara 5,5 hingga 6,5, serta drainase yang baik agar akar tidak tergenang air yang dapat menyebabkan kerusakan. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Langkah pertama dalam budidaya jeruk adalah memilih lokasi yang tepat. Jeruk membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya, sehingga sebaiknya ditanam di lahan yang terbuka dan tidak teduh. Tanah harus gembur, kaya akan bahan organik, dan memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air di sekitar akar. Sebelum menanam, tanah perlu diolah dengan cara menggemburkan tanah dan menambahkan pupuk organik atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman jeruk juga membutuhkan ruang yang cukup untuk tumbuh, sehingga jarak antar pohon jeruk harus sekitar 4 hingga 6 meter agar pohon memiliki ruang yang cukup untuk berkembang.
Bibit jeruk dapat diperoleh dari stek, okulasi, atau cangkok dari pohon jeruk yang sudah teruji kualitasnya. Biasanya, teknik okulasi atau cangkok lebih banyak digunakan karena lebih cepat berbuah dan menghasilkan buah yang lebih berkualitas. Tanam bibit jeruk di lubang tanam dengan kedalaman sekitar 30-40 cm dan beri jarak antar bibit sekitar 4 meter untuk memberikan ruang yang cukup bagi akar pohon jeruk. Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban tanah, terutama pada musim kemarau. Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi genangan air yang dapat merusak akar tanaman jeruk. http://assets-stage.scup.org/
Perawatan tanaman jeruk meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, serta pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman harus dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau, untuk menjaga kelembaban tanah yang cukup. Pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium pada waktu yang tepat. Pada fase pertumbuhan vegetatif, pupuk nitrogen sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan daun dan batang, sedangkan pada fase berbunga dan berbuah, pemberian pupuk fosfor dan kalium akan mendukung pembentukan bunga dan buah yang berkualitas. Pemangkasan juga penting untuk membuang cabang-cabang yang tidak produktif dan menjaga bentuk pohon agar tetap rapi.
Selain itu, tanaman jeruk rentan terhadap serangan hama seperti kutu daun, kutu kebul, dan penggerek batang. Penyakit seperti bercak daun, jamur, dan busuk akar juga sering menyerang tanaman jeruk. Oleh karena itu, pengendalian hama dan penyakit sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman. Penggunaan pestisida alami atau kimia dapat digunakan untuk mengatasi hama dan penyakit ini, namun harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman dan lingkungan. Pemeliharaan yang baik juga termasuk penyiangan gulma secara rutin, karena gulma dapat mengganggu pertumbuhan jeruk dengan merebut air dan unsur hara. https://www-dev.halverson.xd.ampagency.com/
Jeruk mulai berbuah sekitar 3 hingga 4 tahun setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya. Ciri-ciri jeruk yang siap dipanen adalah ketika buah sudah berwarna kuning kehijauan atau oranye (tergantung varietas) dan terasa agak keras. Pemanenan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada buah, biasanya dengan memetik buah menggunakan tangan atau alat pemotong. Setelah dipanen, jeruk dapat langsung dikonsumsi atau diproses menjadi jus, selai, atau produk lainnya. Untuk menjaga kesegaran jeruk, sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Dengan perawatan yang baik, hasil panen jeruk dapat optimal dan memberikan keuntungan yang menguntungkan bagi petani.